Jurnal Harian~ (nota PAI)
Sebab saya 'caring' (emoji bulan) saya nak share nota PAI sebab esok exam PAI. Baca jangan tak baca. BYE
PERANG UHUD
Latar belakang yang menyebabkan terjadinya Perang Uhud
Latar belakang yang menyebabkan terjadinya Perang Uhud
Mekah melenggak terbakar kebencian terhadap muslimin kerana
kekalahan mereka di Perang Badar dan terbunuhnya banyak pemimpin dan bangsawan
Quraisy. Hati mereka membara dibakar keinginan untuk menuntut balas. Bahkan
kerananya Quraisy melarang semua penduduk Mekah meratapi para korban Badar dan
tidak perlu terburu - buru menebus para tawanan, agar orang-orang Muslim tidak
merasa di atas angin kerana mengetahui kegundahan dan kesedihan hati mereka.
Setelah Perang Badar, semua orang Quraisy sepakat untuk
melancarkan serangan habis - habisan terhadap Muslimin, agar kebencian mereka
boleh diubat dan dendam mereka boleh terbalas. Kerana itu mereka mengadakan
persiapan untuk terjun ke kancah peperangan sekali lagi iaitu baik perang
besar-besaran guna membalas dendam atas kekalahan di perang Badar. Satu
angkatan perang yang sangat besar yang belum pernah ada bandingannya dalam
sejarah peperangan bangsa Arab. Dan rancangan mereka ini memerlukan masa 1
tahun agar benar - benar matang, dengan menjaga kerahsiaan dengan sangat.
Tindakan pertama yang mereka lakukan dalam kesempatan ini
ialah menghimpun kembali barang dagangan yang boleh diselamatkan Abu Sufyan,
yang menjadi sebab tercetusnya perang Badar. Mereka juga menyeru kepada
orang-orang yang banyak hartanya, "Wahai semua orang Quraisy, sesungguhnya
Muhammad telah membuat kalian ketakutan dan membunuh orang-orang tebaik
diantara kalian. Maka tolonglah kami dengan harta kalian untuk memeranginya.
Siapa tau kita dapat menuntut balas. "
Mereka membuka pintu sokongan bagi sesiapa yang hendak ikut
andil untuk memerangi orang-orang Muslim, entah dia berasal dari Habsyah,
Kinanah, ataupun Tihamah. Untuk keperluan ini mereka menggunakan berbagai-bagai
cara untuk membangkitkan semangat manusia. Bahkan Shafwan bin Umayyah memujuk
Abu Azzah, seorang penyair yang tertawan dalam perang Badar, tetapi kemudian
dibebaskan oleh Rasullullah tanpa tebusan apa-apa. Abu Shafwan memujuknya agar
menggugah semangat bagi para kabilah dengan syair-syairnya. Mereka juga
menggunakan penyair lain untuk tugas ini, iaitu Musafi bin Abdi Manaf.
Abu Sufyan adalah orang yang paling bersemangat melakukan
persiapan menghadapi orang-orang Muslim, setelah dia kembali dari perang Sawiq
dengan tangan undur, bahkan dia kehilangan harta yang sangat banyak saat itu.
Bara semakin menyala setelah yang terakhir kali orang -
orang Quraisy kehilangan barang dagangannya di tangan satuan pasukan Muslimin
yang dipimpin Zaid bin Haritsah, dan bahkan mengancam ekonomi mereka. Kesedihan
dan kerisauan yang bertumpuk - tumpuk ini semakin mendorong mereka untuk cepat
- cepat mengadakan persiapan perang melawan orang - orang Islam.
Comments
Post a Comment